Minggu, 02 Juni 2013

BMKG NTB Gelar SLI Tahap 2 Untuk Para Petani.


Mataram-Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan para petani dalam mengantisipasi iklim ekstrim  untuk mendukung ketahanan pangan di NTB. Badan Meteorologi Klimatologi dan  Geofisika (BMKG) NTB melakuka Sekolah Lapang Iklim (SLI) tahap dua yang di tujuak kepada para penyuluh pertanian serta para perwakilan pertanian di NTB. Yang dilaksanakan di Mataram Selasa.(28/5/2013).

Kepala Stasiun BMKG NTB Nuga Putrantijo menjelaskan sebagai upaya untuk memeberikan pemahaman terhadap iklim yang terjadi di NTB, BMKG juga setiap bulannya menrebitkan buletin kepad paraa petani sebagai usaha untuk memberitahukan masyarakat mengenai suasan iklim di NTB.

“ Pulau lomboksebagai lumbung beras, maka untuk itu BMKG mempunyai kewajiban untuk mempertahankan hal tersebut tentunya dengan memberikan informasi iklim kepada para petani”

 Dalam kegiatan ini didominasi oleh peserta asal pulau lombok, hal ini dilakukan karena posisi pulau lombok sebagai lumbung pangan nasional harus kita pertahankan. Maka dari itu untuk saat ini pelaksanaan SLI kita fokuskan untuk penyuluh pertanian yang ada di pulau lombok,

Ia menyebutkan, sedangakan tahapan yang keberikutnya nantinya akan kita laksanakan dipulau Sumbawa dan di beberapa kabupaten yang lainnya yang ada di NTB. Ujar Nuga.

“ Untuk Saat ini iklim NTB berada di Musim kemarau basah,artinya meskipun saat ini musim kemarau tetapi masih sering terjadi hujan”

Dijelaskan kembali. Terkait dengan keadaan iklim di NTB saat ini, ia menjelaskan sebenarnya saat ini proses peralihan iklim dari musim hujan ke musim kemarau sedang berlangsung, kita memperdiksikan musim kemarau akan dimulau bulan juni mendatang. Sedangkan untuk saat ini masih dalam musim kemarau basah.

Dalam keadaan musimseperti ini para petani diharapkan agar para penyuluh mengarahkan kepada petani agar tetap menanam komuditas padi, karena komuditas tersebut cocok untuk keadaan iklim yang seperti ini, harapnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar